Seperti biasa Ramadhan datang lagi.Bezanya hati yang menerima kehadiran tamu tahunan itu.Versinya pelbagai menurut acuan sang manusia yang sedang menjalani kehidupan menuju ke alam akhirat di sana.
Ramadhan..terasa deruannya,tetapi tidak semanis yang pernah dilalui di lorong2 kecil rumah usang di pinggiran masjid Nabulsi kota Damascus.Cuacanya barangkali agak menusuk,namun sedikitpun tidak menganggu semangat dan keghairahan mereka di sana menghayati suasana Ramadhan yang penuh gersik dan derai itu.
Suara lembut Syeikh Nabulsi dalam menghuraikan maksud ayat lewat bacaan imam setiap malam terawih dan kuliah subuh seakan memanggil manggil..tanpa jemu malah sangat mendahagakan..membuatkan setiap hati pasti akan ternanti nanti untuk bertandang lagi..Ramadhan akan membawa semua itu terhidang mencuci sanubari..
Aku merindukan Ramdhan yang begitu..namun belum ketemu suasana itu di sini...
No comments:
Post a Comment